Selasa, 24 Januari 2012

Nano energizer meremajakan mesin mobil/motor dibawah harga normal[bekasi-jakarta]


Hallo kaskuser kali ini menjual barang ajib nih, yap Nano Energizer (MERAWAT MESIN PLUS PERBAIKAN TANPA BONGKAR PASANG (^_^)

Apakah Nano Energizer Itu?
Nano Energizer adalah partikel ceramic nano yang sangat kecil, yang dikembangkan oleh Korea Nano Tech Institute.
Partikel ceramic nano mampu merestorasi (memulihkan) bagian mesin yang aus karena gesekan (seperti seher/piston), sehingga kompressi menjadi normal kembali.

APA SIH FUNGSINYA?
Fungsi Nano Energizer
- Memulihkan Kondisi Mesin (Restore Engine)
- Menghaluskan Suara Mesin (Silent Engine)
- Memperpanjang Usia Mesin (Long Life Engine)
- Memperbaiki Kinerja Mesin (Peak Power Engine)
- Mengurangi BBM dgn Pembakaran yg lebih efektif diruang mesin (Increase Ratio)
- Menambah Tenaga hingga 60 % (Acceleration Engine)
- Meningkatkan Pelumasan Mesin (Lubrication)
- Mengurangi Asap Sisa Pembuangan (Low Emision)
- Melindungi Mesin (Protection Engine)
- Membuat Lapisan/Coating pada Dinding Mesin

GMN SIH CARA PAKAINYA?
Cara Pemakaian Nano Energizer
1. Panaskan mesin selama 2 menit
2. Matikan mesin
3. Kocok Nano Energizer
4. Tuangkan Nano Energizer ke dalam oli mesin
5. Hidupkan mesin selama 5 menit atau kendaraan langsung dipakai

GMN SIH TAHAP KERJANYA?

Bahan aktif Nano Energizer yaitu nano ceramic akan bekerja melapisi permukaan silinder pada saat mesin tersebut digunakan dan bekerja secara membran melapisi secara permanen permukaan silinder yang aus karena gesekan.

Walaupun sudah menggunakan oli dan mengandung zat adiktif yang melindungi permukaan mesin tetapi bahan aditif tersebut bersifat sementara sesuai dengan usia oli sedangkan Nano Energizer memperbaiki keausan dan melapisi ulang dan meratakan permukaan silinder dan piston secara permanen.
BUKAN ADITIF...! 1 x Pakai untuk 30.000 km, 20x lebih kuat dari BAJA, hemat BBM 8-21%

Nano Energizer untuk Sepeda Motor, Compressor AC,Bearing, Gearbox,Transmisi

Normal Price : Rp 70,000,-
SPECIAL PRICE : Rp 60.000,*
*harga dapat berubah sewaktu2
harga belum termasuk ongkos kirim
Ongkir jabodetabek + Rp.5000 saja
DOSIS ADA DALAM KEMASAN

Nano Energizer untuk Mobil/Truck/Mesin Bensin & Diesel

Normal Price : Rp 150,000,-
SPECIAL PRICE : Rp 130.000,-*
*harga dapat berubah sewaktu-waktu
harga belum termasuk ongkos kirim
Ongkir jabodetabek + Rp. 5000 saja
DOSIS PEMAKAIAN ADA DALAM KEMASAN

HASIL UJI EMISI PADA ISUZU PANTHER SEBELUM DAN SESUDAH MEMAKAI NANO ENERGIZER


READY STOCK GAN!
RESELLER VERRY WELCOME PM ME FOR BEST PRICE (pasti sama2 untung)

COD hanya diwilayah berikut:
Bulak kapal, perumas 3, BTC, Giant bekasi, Harapan indah, Cilincing, kelapa gading dan sekitarnya.(pada jam2 tertentu)
tunggu apa lagi, lgsg kontak ane 083812613442
BUKTI PENGIRIMAN:

TESTIMONIAL
http://www.kaskus.us/showthread.php?p=593513856#post593513856

kunjungi juga lapaK ane yg lain untuk memadukan nih produk biar ngacir :D
Norival Motor http://www.kaskus.us/showthread.php?t=12071968
Norival Mobil http://www.kaskus.us/showthread.php?t=12071693

Jumat, 20 Januari 2012

Untung rugi Menggunakan Bahan Bakar Oktan Tinggi

Rencana kebijakan pembatasan penggunaan bahan bakar premium oleh kategori kendaraan tertentu telah menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat. Kebijakan yang sedianya diberlakukan mulai Januari, dan akhirnya ditunda hinga Maret mendatang membuat gundah sebagian besar konsumen penggunanya.

Maklum, harga bahan bakar non subsidi itu harganya setengah kali lebih mahal dibanding Premium. Memang, harga Premium yang merupakan bahan bakar beroktan (Ressearch Octane Number/ RON) 88 itu selama ini disubdisi oleh negara.

Lantas apa untung-rugi bagi mobil yang mengkonsumsi bahan bakar beroktan tinggi padahal dia dirancang oleh produsen cukup menggunakan bahan bakar standar?

“Yang pasti, proses pembakaran makin sempurna dan mesin bersih. Tetapi, penggunaan bahan bakar itu tidak akan menambah tenaga mesin misalnya dari 90 daya kuda menjadi 92 daya kuda,” kata Muhamad Fadil, spesialis modifikasi mesin Victory Auto, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (5/1).

Namun, Fadil tak menampik bila penggunaan bahan bakar beroktan tinggi itu menjadikan akselerasi mobil lebih ringan dan cepat. Ia mencontohkan bahan bakar beroktan 88, seharusnya bensin itu terdiri dari bahan Oktana 88 persen dan 12 persen sisanya Heptana. Tetapi kenyataannya lain, tidak sedikit produsen yang mencampur tingkat Oktana tidak sebesar 88 tetapi hanya 80 – 82. Sedangkan sisanya dicampuri Heptana dan zat aditif.

"Itulah yang membuat pembakaran tidak sempurna dan menyisakan kerak di mesin," ujarnya.

Sebaliknya, bila mesin yang memiliki tingkat kompresi tinggi dan membutuhkan bahan bakar beroktan tinggi namun dipaksa mengonsumsi bahan bakar beroktan rendah akan menimbulkan kerugian. Selain tidak akan bertenaga, mesin berisiko rusak. Karena bahan bakar beroktan sering mengalami gagal bakar atau menghasilkan ledakan prematur. "Sehingga kepala piston bisa jebol, atau minimal mesin mengelitik dan berkerak," kata Fadil.

Karenanya, sebelum menggunakan bahan bakar bensin ada baiknya memahami bensin yang ada di pasaran. Lantas apa saja jenis bensin tersebut? Bagaimana karakternya? Apa untung ruginya? Berikut penjelasan Fadil:

1. Macam bensin dan penamaanya
Secara umum semua jenis bensin di negara mana pun terdiri dari senyawa hidrocarbon (HC) yang mengandung unsur-unsur karbon (C), hydrogen (H), oksigen (O) dan Nitrogen (N).

Hidrokarbon itu terdiri dari hidrokarbon tak jenuh atau olefin, hidrokarbon jenuh atau paraffin, serta senyawa aromatik atau benzene. Tak lupa produsen mencampurinya dengan zat aditif. Zat inilah yang digunakan untuk mendongkrak angka RON. “Pencampuran zat aditif yang tidak sesuai dengan takaran standar akan menimbulkan masalah,” kata Fadil.

Misalnya, bahan bakar beroktan 88, seharusnya bensin itu terdiri dari bahan Oktana 88 persen dan 12 persen sisanya Heptana. Tetapi kenyataannya tingkat Oktana tidak sebesar 88 tetapi hanya 80 – 82, sisanya dicampuri Heptana dan zat aditif.
“Itulah yang membuat pembakaran tidak sempurna dan menyisakan kerak di mesin,” katanya.

Ada tiga jenis bahan bakar bensin di berbagai negara termasuk Indonesia berdasar angka Oktan (RON).

Ketiganya adalah:

a. Oktan 87 di Amerika dan beberapa negara lain disebut bensin standar, dan di Indonesia beroktan 88 disebut bensin premium. Bensin jenis ini cocok untuk mesin dengan rasio kompresi 7:1 – 9:1.

b. Oktan 92 dikenal dengan nama Pertamax (produksi Pertamina), Super (produksi Shell), dan Primax (produksi Petronas). Bensin jenis ini disarankan untuk mobil yang memiliki mesin dengan rasio kompresi 9:1 – 10:1

c. Oktan 95 Pertamax Plus (Pertamina), Super Extra (Shell), dan Primax95 (Petronas).

Bahan bakar ini sangat dianjukan bagi mobil yang bermesin dengan rasio kompresi 10:1 - 11:1

Keterangan rasio kompresi mesin mobil biasanya dicantumkan di buku manual atau buku pentunjuk dari produsen. Sehingga, para pemilik mobil bisa mengeceknya. Bahkan pada mobil keluaran terbaru, keterangan itu ditempel di penutup tangki bahan bakar.

Sekadar catatan, Honda Jazz VTEC memiliki rasio kompresi 10,1 : 1, Jazz i-DSI 10,4 : 1, Mercedes Benz C230 11,2 : 1, Toyota Yaris 10,5 : 1, Toyota Avanza 11 : 1. Adapun Suzuki Swift 9,5 : 1, Daihatsu Terios 10 : 1, BMW 325i 10,5 : 1, dan Suzuki Karimun 8,8 : 1.

2. Kelebihan Premium, Pertamax, dan Pertamax Plus

a. Premium

Selain tersedia di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) pasti tersedia Premium. Harganya pun paling murah dibanding Pertamax dan Pertamax Plus.

Hanya kekurangannya, kurang cocok untuk mesin yang mensyaratkan bahan bakar oktan tinggi. Pada kondisi dingin mesin sulit menyala. Tingkat polutan yang dihasilkan juga tinggi.

b. Pertamax

Bahan bakar ini ditujukan untuk kendaraan yang mensyaratkan penggunaan bahan bakar beroktan tinggi. Pertamax juga ditambahi zat aditif yang bersifat sifat detergency.

Zat itu berfungsi untuk membersihkan injektor bahan bakar atau karburator serta inlet valve, sehingga ruang bakar tetap bersih. Selain itu, dengan tingkat oktan yang tinggi proses pembakaran lebih sempurna dan tingkat polutan yang dihasilkan juga kecil.

Namun, harganya lebih mahal.
c. Pertamax Plus
Harganya lebih mahal. Namun dengan komposisi Oktana 95 persen maka proses pembakaran jauh lebih sempurna. Mesin akan lebih awet dan relatif sedikit menimbulkan polutan.
Sumber

memilih jenis oktan yang baik

Mobil atau Motor kita baiknya diisi bensin apa ya? Ada pilihan bensin yaitu Premium, Pertamax dan Pertamax Plus yang merupakan produk Pertamina, dan ada juga bensin jenis lain dari perusahaan asing seperti Shell dan Petronas. Semakin banyak lagi pilihan kita.

Mesin mobil maupun motor memerlukan jenis bensin yang sesuai dengan desain mesin itu sendiri agar dapat bekerja dengan baik dan menghasilkan kinerja yang optimal. Jenis bensin tersebut biasanya diwakili dengan angka / nilai oktan (RON), misalnya Premium ber-oktan 88, Pertamax ber-oktan 92 dan seterusnya.

Semakin tinggi angka oktan, maka harga per liternya pun umumnya lebih tinggi. Namun belum tentu bahwa jika mengisi bensin ber-oktan tinggi pada mesin mobil/motor kita, kemudian akan menghasilkan tenaga yang lebih tinggi juga. Wah jadi bagaimana dong?

Jika kita cermati spesifikasi kendaraan kita (mobil atau motor) pada brosur yang baik akan menampilkan informasi rasio kompresi (Compression Ratio / CR). CR ini adalah hasil perhitungan perbandingan tekanan yang berkaitan dengan volume ruang bakar terhadap jarak langkah piston dari titik bawah ke titik paling atas saat mesin bekerja. terlihat pada foto, bahwa CR mesin mobil Timor DOHC S515i adalah 9.3 : 1

Dari informasi spesifikasi brosur tersebut, kita bisa menentukan bahwa mesin mobil timor tersebut memerlukan jenis bensin yang bernilai oktan 92, yaitu bensin Pertamax.

Bagaimana Jika Diisi Bensin Dengan Oktan Lebih Rendah?
Bensin dengan oktan rendah lebih mudah terbakar. Semakin tinggi nilai CR pada mesin artinya membutuhkan bensin bernilai oktan tinggi. Mesin berkompresi tinggi membuat bensin cepat terbakar (akibat tekanan yang tinggi), yang akan menjadi masalah adalah, ketika bensin terbakar lebih awal sebelum busi memercikkan api. Saat piston naik ke atas melakukan kompresi, bensin menyala mendahului busi, akibatnya piston seperti dipukul keras oleh ledakan ruang bakar tersebut. Kita sering mendengar istilah “Ngelitik” (pinging/knocking). Bagaimana menggambarkan ‘kejam’nya ngelitik yang dirasakan piston? Ibarat telapak tangan kita ditusuk2 dengan paku… kira-kira begitu. Perlahan namun pasti.. membuat piston seperti permukaan bulan… dan bahkan bisa bolong!.. hiiii….

Saat terjadi ‘ngelitik’, bensin tidak menjadi tenaga yang terpakai. Kerja mesin tidak optimal. Kembali diulang, mesin yang CR nya tinggi, memerlukan bensin yang lambat terbakar. Semakin tinggi nilai CR, bensin harus semakin lambat terbakarnya (oktan tinggi).

Nah, jadi untuk teman-teman, cermati nilai CR mesin mobil/motor kita (bisa intip pada daftar di bawah), isilah bensin yang sesuai untuk mesin tersebut.

Bagaimana Kalau Diisi Bensin Dengan Oktan Lebih Tinggi?
Bensin dengan oktan lebih tinggi (pertamax, pertamax plus, dsb), umumnya dilengkapi dengan aditif pembersih, dan sebagainya. Namun tidak banyak memberi penambahan tenaga, jadi angka oktan tinggi bukan artinya lebih ‘bertenaga’.
Karena benefitnya kurang sebanding jika dibanding harganya yang tinggi, maka ujung-ujungnya hanyalah merupakan pemborosan uang saja.

Kesimpulan:
- Dianjurkan mengisi bensin sesuai nilai rasio kompresi. (kecuali ada modifikasi lain).

- Semakin TINGGI nilai oktan, maka bensin semakin lambat terbakar (dikarenakan titik bakarnya lebih tinggi).

- Semakin TINGGI nilai oktan, maka bensin lebih sulit menguap (penguapan rendah)

- Bensin yang gagal terbakar (akibat oktan terlalu tinggi), bisa menyebabkan penumpukan kerak pada ruang bakar atau pada klep.

Solusi Alternatif
Banyak cara untuk menyiasati agar bisa menggunakan bensin Premium pada mesin yang ber-CR tinggi, namun mesin tidak mengalami ‘ngelitik’, antara lain:
- Menambahkan Octane Booster pada bensin (dimasukkan ke tangki bensin)
- Menggunakan katalis untuk menaikkan nilai oktan (biasanya mengandung timbal, tidak ramah lingkungan).
- Merubah derajat waktu pengapian (ignition timing) ke posisi yang lebih lambat (Retard).
- Menggunakan aplikasi water-injection (agak repot untuk perawatannya).
- dan lain-lain.

Fakta…
Pada kenyataannya.. banyak kita lihat, khususnya di SPBU, motor-motor baru yang berkompresi tinggi mengantri panjang di pompa bensin jenis Premium. Faktor ekonomi lebih mendesak ketimbang dampak rusak ke depan pada mesin motornya.. atau memang kurangnya informasi mengenai pemilihan bensin ini.

Berkat bantuan banyak teman baik dari beberapa milis, saya coba kumpulkan dan sajikan daftar Rasio Kompresi untuk mobil dan motor berbagai merek. Atas segala keterbatasan dan kekurangan saya, mohon maaf apabila mobil atau motor Anda belum terdaftar, bagi yang mempunyai data untuk melengkapi silahkan tambahkan pada kolom komentar.

Tabel di bawah sengaja di beri warna, sesuai dengan bensin yang direkomendasi.

semoga bermanfaat!
Sumber

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | belt buckles